Minggu, Januari 04, 2009

Boikot Produk Amerika-Zionist


McDonald's, KFC, A&W, dan produk lainnya masih tenang mengeruk uang rakyat Indonesia.

Bagaimana di negara lain? Para ulama Hamas, Al Ikhwanul Muslimin dan berbagai organisasi perjuangan Muslimin di Timur Tengah telah menyerukan boikot terhadap produk-produk yang mendukung negara Zionis Israel.


Syeikh Yusuf Qardhawi telah mengeluarkan fatwa yang sangat rinci mengenai seruan ini. Qardhawi mengatakan, haram hukumnya ummat Islam membeli produk dan barang dagangan Yahudi dan Amerika, dan menganggapnya itu sebagai salah satu dosa besar. Dia menambahkan, bahwa jihad sekarang ini hukum fardhu `ain (wajib) karena Yahudi menghalalkan segala apa yang diharamkan dan tidak mengindahkan norma-norma moral dan nilai-nilai kemanusiaan serta hukuman internasional.


Produk-produk Amerika perlu diboikot, karena negara ini ikut membiayai negara Israel, berupa bantuan keuangan tiap tahun. Bahkan sebagian anggota Kongres Amerika kini sedang berusaha agar Presiden George W Bush menaikkan bantuan kepada Israel. Program bantuan luar negeri tahun 2002 yang telah disetujui Presiden Bush adalah US$ 2,04 miliar untuk bantuan militer dan US$ 730 juta bantuan keuangan, adalah hampir 20% dari total bantuan luar negeri Amerika ke seluruh dunia. Bentuk gerakan BOIKOT YANG PALING SEDERHANA adalah dengan TIDAK MEMBELI PRODUK-PRODUK AMERIKA DAN ISRAEL, atau produk dari negara manapun yang berhubungan baik dengan Israel.


Hubungan itu bisa berbentuk kerja sama dagang, investasi, maupun pengembangan produk. Setiap Muslim bisa menahan diri untuk tidak membeli kebutuhan sehari-hari berupa makanan, minuman, atau pakaian yang bertanda "made in Israel" atau "made in USA" atau merek-merek yang memang dikenal berasal dari jaringan kedua negara itu. Misalnya, boikot terhadap perusahaan retail multinasional Marks & Spencer, asal Inggris, segera terjadi begitu perusahaan itu diketahui melakukan perdagangan dalam jumlah yang sangat besar dengan Israel.


M&S juga secara sengaja mempromosikan perdagangan antara Inggris dan Israel. Bahkan di markasnya di London, secara terang-terangan M&S mengumumkan bahwa sebagian besar keuntungan yang didapat dari ribuan outletnya di seluruh dunia pada hari Sabtu Minggu, akan disumbangkan bagi Israel. Philip Morris, pabrik rokok terbesar di Amerika juga melakukan hal yang sama.

CIA, Badan Intelejen Pusat Amerika Serikat berhasil mengungkap bahwa Philip Morris menyumbangkan 12% dari keuntungan bersihnya ke Israel. Jumlah perokok di seluruh dunia mencapai angka 1,15 milyar orang, 400 juta diantaranya adalah perokok Muslim, berarti 35% dari jumlah perokok dunia. Laba yang diraih oleh produsen rokok bermerek Marlboro, Merit, Benson, L&M itu setiap bungkusnya mencapai 10%.


Amerika menjadi sasaran boikot, juga karena negara itu secara `istiqamah' menjalankan kebijakan membantu Israel mati-matian. Baik dari segi keuangan, militer, politik dan lain-lain. Boikot ini bisa dilakukan dengan tidak membeli produk-produk dari restoran fast-food Amerika yang memang terkenal di seluruh dunia. Misalnya McDonald's, Kentucky Fried Chicken, A&W dan lain-lain. Tingkat efektivitas boikot seperti ini baru akan terasa bila dilakuan selama beberapa tahun, dan tersedia cukup alternatif agar orang tak mudah tergoda untuk membeli produk-produk Amerika itu.
Ada beberapa keberhasilan yang dicatat. Supermarket Sainsbury's asal Inggris terpaksa menutup semua outletnya di Mesir, sesudah beberapa bulan diboikot, meskipun perusahaan itu membantah bahwa mereka didukung negara Zionis. Maskapai penerbangan American Airlines yang hendak mengambil alih TWA (Trans World America) disarankan untuk menutup jalur penerbangannya ke Tel Aviv, meskipun jalur itu termasuk jalur yang laris. Lobi Zionis meyakini hal itu disebabkan meluasnya gerakan boikot terhadap semua perusahaan Amerika yang berhubungan dengan Israel.

Jubilee Awards Menurut situs internet Virtual Israel pada 14 Oktober 1998, Perdana Menteri Benyamin Netanyahu menganugerahkan penghargaan tertinggi dari "Negara Israel" kepada sekelompok tokoh bisnis internasional. Jubilee Awards nama penghargaan itu, menandai hari ulang tahun negara Zionis itu yang ke-50. Tujuannya untuk menghargai tokoh-tokoh dan perusahaan itu atas usaha terbaik mereka memperkuat ekonomi Israel, melalui penanaman modal dan hubungan dagang.










Di antara yang menerima penghargaan itu adalah sebagai berikut:
1. Harry Stonecipher dari perusahaan industri pesawat terbang Boeing
2. Dr. Ferdinand Piech dari perusahaan mobil Jerman Volkswagen AG
3. Sir Richard Greenbury dari perusahaan retail Marks & Spencer
4. Nicholas Frank Oppenheimer dari perusahaan berlian De Beers Consolidated Mines Ltd
5. Peter Brabeck-Letmathe dari perusahaan susu dan makanan Nestle S.A.
6. Franck Riboud dari perusahaan makanan dan minuman Danone
7. Richard H. Brown Esq dari perusahaan telekomunikasi Cable & Wireless
8. Christopher C. Galvin dari perusahaan telekomunikasi Motorola Inc.
9. Ted Leonsis dari perusahaan sistem komputer dan internet AOL studios
10. Dr. Heinrich Von Pierer dari perusahaan telekomunikasi Siemens Pascal Castres dari perusahaan kosmetika St Martin L'Oreal
11. Roger S. Fine perusahaan produk kebutuhan bayi dan balita Johnson & Johnson
12.Lucien Nessim perusahaan pakaian dan makanan Sara Lee
13. Robert P. Van der Merwe dari perusahaan kebutuhan rumah tangga Kimberley-Clarke Eropa


Salah satu penerima Jubilee Award itu, Robert P van der Merwe adalah Presiden perusahaan Kimberly-Clark Eropa.

Kimberly-Clark adalah salah satu perusahaan terbesar di dunia pada bidangnya dengan keuntungan US$14 miliar per tahun. Merek ini memiliki produk di hampir semua jenis kebutuhan sehari-hari yang ada di semua pasar swalayan. Di antaranya adalah tisu Kleenex, produk-produk bermerek Andrex dan Kotex, juga produk-produk kebutuhan bayi Huggies.

Di antara para penerima Jubilee Award itu, bukan saja melakukan hubungan dagang dengan Israel, tetapi juga melakukan investasi di negeri itu. Di antaranya Motorola dan perusahaan yang berafiliasi dengan General Motors, Delco, sedang mempersiapkan pembangunan pabrik microchip senilai US$ 1 miliar di Israel. Intel mengumumkan rencananya membangun sebuah pabrik senilai US$ 1,6 miliar.
Volkswagen berencana melakukan investasi senilai US$ 210 juta pada sebuah pabrik barang-barang logam magnesium di dekat Laut Mati.

Perusahaan tenaga listrik Israel Bezel yang bermitra dengan AT&T yang di dalam kemitraan itu juga melibatkan British Telecom. AT&T, yang merupakan perusahaan raksasa asal Amerika, akan menjadi host bagi jaringan internet dan komputer Angkatan Bersenjata Israel (Israeli Defence Force). Keputusan itu menyusul sebuah serangan yang dilancarkan para hacker komputer yang berhasil melumpuhkan situs internet AB Israel itu. Hal ini dikonfirmasi sendiri oleh pihak militer Israel pada 26 Oktober 2000.

Perhimpunan Muslimin Amerika untuk Yerusalem telah mengeluarkan pernyataan pers, berupa seruan untuk memboikot perusahaan kosmetik Estee Lauder. Ronald Lauder, CEO Estee Lauder International adalah seorang Zionis yang bekerja sama dengan lembaga Israel yang kegiatan utama menjarahi tanah-tanah Palestina, bernama Dana Nasional Yahudi (Jewish National Fund). Lauder juga secara terang-terangan menentang hak orang-orang Palestina untuk kembali ke kampung halaman.

Ada banyak LSM internasional yang menjadi sponsor gerakan boikot besar-besaran ini. Di antaranya Pita Hijau (Green Ribbon) dan Komisi Hak-hak Azasi Manusia Islam (Islamic Human Rights Commission), Islamic Party of Britain, Forum Hak-hak Azasi Muslim Internasional (International Muslim Rights Forum: IMRF) yang bermarkas di Teluk. Lembaga yang terakhir ini telah melancarkan sebuah kampanye boikot besar-besaran pada produk-produk Amerika terkenal. Produk-produk itu adalah maskapai penerbangan TWA yang kini sudah bangkrut dan tutup. Pakaian jeans Levi's dan Wrangler, industri perbankan Citibank, minuman ringan Coca Cola, Sprite, Fanta, Maxwell House Coffee, serta produk-produk kebutuhan bayi Pampers. Mobil-mobil buatan GM, Ford, DaimlerChrysler, peralatan kosmetik Revlon, Estee Lauder. Kartu telepon internasional AT&T, rokok Marlboro, produk pembersih Ariel serta produk telepon genggam yang sedang laris di tanah kita Nokia.

Anjlok 40% Sebuah laporan di Amerika menyatakan bahwa kampanye boikot terhadap produk-produk Amerika di negara-negara Arab telah mengakibatkan kerugian sampai 40% dalam dua bulan terakhir ini. Laporan itu dikeluarkan oleh Dewan Nasional Amerika untuk Hubungan AS-Arab, menyatakan bahwa penjualan barang-barang seperti mobil, minuman, dan makanan di kawasan Teluk telah menurun sampai 40% karena kampanye itu.

Laporan yang disusun oleh John Anthony, ketua dewan itu, mengatakan bahwa kampanye tersebut berhasil karena ceramah-ceramah agama dan berbagai organisasi mahasiswa telah menyebarluaskan daftar produk-produk Amerika baik di mimbar-mimbar, di kampus, di sekolah-sekolah, internet, dan SMS. Laporan itu dipublikasikan suratkabar Uni Emirat Arab Al Ittihad, 21 April lalu, dan mengatakan bahwa sebagian perusahaan restoran fast-food itu telah mengumumkan bahwa sebagian dari keuntungan mereka akan disumbangkan kepada rakyat Palestina.
Beberapa perusahaan mobil Amerika juga telah menurunkan harga jual mobil-mobilnya. Jaringan restoran McDonald's dan Kentucky Fried Chicken dilaporkan yang paling parah terkena akibat kampanye itu. Laporan itu mengutip pernyataan para pengelola restoran tersebut, bahwa kampanye boikot bukan saja diikuti oleh warga Arab setempat tetapi juga oleh wisatawan dan pekerja asing.

Laporan itu mengatakan bahwa masa depan kepentingan Amerika di kawasan Teluk mengkhawatirkan, karena kampanye boikot itu diperkirakan juga bakal menyentuh bentuk-bentuk perdagangan lainnya seperti pertahanan, investasi, kerja sama teknologi, waralaba. Apalagi beberapa saat sebelum selesai dari jabatannya Presiden Bill Clinton menyatakan dukungannya bila Israel mau memindahkan ibukotanya dari Tel Aviv ke Yerusalem.

Sementara itu, tuntutan bangsa-bangsa Uni Emirat Arab agar kehadiran tentara Amerika di Teluk segera diakhiri juga semakin menguat. Bahkan mereka mendesak agar kerja sama militer antara Teluk dan Amerika dikurangi. Kebanyakan warga Emirat yang diwawancarai situs IslamOnline.com mengakui sulitnya mengenyahkan angkatan perang AS dari Teluk, tetapi bila pemerintah-pemerintah di kawasan Teluk bisa mengurangi kerja sama militernya dengan AS, maka mereka akan mendapat dukungan dan legitimasi yang lebih kuat dari rakyatnya.

Bagaimana dengan di Indonesia? Kita tunggu gerakan boikot besar-besaran itu.•

Diolah dari situs The Friends of Al-Aqsa, Inovative Minds, Eramuslim.com, dan The Washington Post

.

12 komentar:

  1. Assalmu'alaikum... minta izin copy yach...(lam kenal sebelumnyah......)

    BalasHapus
  2. mana bisa boikot produk amerika... kasihan amat kita ni... semua aja yang kita pakai dan bangga memakai produk amerika.. jangan jauh jauh pasta gigi sama sabun mandi produksi unilever alias amerika... aksi boikot tidak akan pernah berhasil dech... kalau mcdonal di boikot bego... itu kan rata-rata udah punya orang indonesia uda pada bayar lisensi... kalau mau boikot tu produk unilever semua liat aja di alpha mart pasti lu terkejut

    BalasHapus
  3. tambahan lagi tu telkomsel dan indosat sahamnya punya kalau tidak salah tamasec singapure perusaan dunia sahamnya punya banyak orang amerika, boikot aja tuh tidak udah beli pulsa. kita pakai telkom aja atau pakai interkom kale hee hee... tapi apa bisa ya tidak yakin lah.. pasti tiap hari kita telpon telpon dan duitnya ya lari juga ke amerika

    BalasHapus
  4. coba juga kampanye di Lounge kaskus.us contoh
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=3070114
    http://www.kaskus.us/showthread.php?t=1303117
    karena forum terbesar di Indonesia mulai dari yg halus sampai yg kasar ada. Satu lagi AMDOCS Israel mau masuk Telkomsel lg lelang dibelain Dubes Amrik, pak Tifatul kok oke2 aja?? padahal bisa jadi penyadapan terbesar di dunia. Terimakasih

    BalasHapus
  5. saran utk belanja di tiptop aja punya orang indonesia asli dan dijamin lebih murah drpd di hypermarket2 itu...ga usah pake carefour-carefouran...

    BalasHapus
  6. kalau yang ada hubungannya dengan bahan kimia.ex: pasta gigi tolong kasi tw letak haramnya ya..mksh

    BalasHapus
  7. kejam banget israel ituh...TT

    BalasHapus
  8. Kenapa ketika media beralih topik, rakyatpun sma,,,
    berita palestina telah mati antusiasme dukunganpun mati, mungkin doa-doa untuk merakapun telah mati...
    apakah rakyat palestinapun telah mati... naudubilah.

    BalasHapus
  9. Makanny pada mondok dipesanten/pada ngaji yeh lo lo pada, it bru bani israiil yg bertindak. Coba kalo kalian tau yajuj majuj. Udh takdir dri sononye.

    BalasHapus
  10. Google=>android (amerika) microsoft (amerika) levi's (israel) AMD (amerika) intel (amerika)
    Ford (amerika) jeep (amerika)
    Indonesia mampu/bisa menggantikanny gk.....?????
    Indonesia pny OS gk.....?????
    Bisa bikin mobil.....??????

    BalasHapus

Ayo berkomentar.. Ada tambahan info produk atau masukan?? Semua produk2 baik yang termasuk boikot atau bukan, produk yang tidak halal, produk2 Indonesia untuk alternatif.. Dan lain2 silakan beri tahu link nya... ^^